Nabi Idris as merupakan keturunan dari Qabil dan Iqlima (putera dan puteri Nabi Adam as) kepada keturununannya inilah
Idris ditugaskan Tuhan mengajak kepada kebenaran.
Nabi idris as merupakan keturunan keenam
dari Nabi Adam as. Berikut merupakan Silsilah lengkap asal usul nabi idris
adalah, Idris bin yarid bin Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin adam.
Menurut kitab tafsir, nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.
Nabi Idris adalah orang pertama yang
menerima wahyu lewat Malaikat Jibril, ketika berumur 82 tahun. Tak ada
informasi tentang lokasi pasti mengenai kehidupan Idris (Hurmus al-Haramisah)
yang ditugaskan untuk membenahi akhlak anak cucu Qabil ini.
Ada yang menyebut daerah Munaf, Mesir,
namun adapula yang menyebut Babilonia. Yang pasti Idris yang sejak kecil
belajar ilmu dari Nabi Syits (Putra Adam as), kepadanya telah diturunkan wahyu
kenabian.
“Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada
mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah
seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya
ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57)
Idris menurut riwayat dalam hadis Bukhari
adalah kakeknya bapak Nuh a.s. berarti Nabi Idris merupakan generasi ke enam
dari Adam, mengingat Nuh sendiri sebagai keturunan ke sepuluh dari Adam as.
Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil
Setiap hari malaikat Izroid dan Nabi
Idris as beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris as mengajukan
permintaan ”Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
Malaikat izroil pun menjawab ”Wahai
Nabi Allah, lagi lagi permintaanmu aneh”
Nabi idris pun di bawa ke tempat yang
ingin dilihatnya, tentunya malaikat izrois telah memohon izin kepada Allah, dan
Allah mengizinkannya.
Malaikat izroil berkata lagi ”Ya Nabi
Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut untuk melihatnya”
Kemudian Nabi Idris pun menjelaskan
alasannya ”Terus terang, saya takut sekali kepada azab Allah itu. Tapi
mudah-mudahan, iman saya menjadi lebih tebal setelah melihatnya”
Saat malaikat izroil dan Nabi Idris
sampai di dekat neraka, nabi idris as langsung pingsan. Malaikat penjaga neraka
merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa
manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris as tidak
sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada
pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar
dahsyat, bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya.
Nabi idris meninggalkan neraka dengan
tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi Idris di bawah oleh malaikat izroil
ke surga. Malaikat Izroil mengucapkan salam kepada malaikat penjaga pintu surga
yaitu Malaikat Ridwan, Assalamu’alaikum
…” berbeda dengan malaikat penjaga neraka, malaikat Ridwan memiliki paras
yang tampan, wajahnya selalu berseri-seri dan dihiasai dengan senyum yang
ramah. Siapaun akan senang untuk memandangnya. Selain itu juga menampilkan
sikap yang amat sopan, lemah lembut ketika mempersilahkan para penguni surga
memasuki tempat yang penuh kedamaian dan kenikmatan itu.
Tidak berbeda saat melihat neraka, nabi
idris nyaris pingsan saat melihat surga, bukan karena takut, tapi karena
terpesona. Begitu indah dan menakjubkan apa yang ada di surga. Subhanallah,
Subhanallah, Subhanallah.. ucapan nabi Idris berulang-ulang karena ia begitu
terpukau oleh keindahan surga.
Dilihatnya sunga-sungai yang airnya
begitu bening seperi kaca. Sementara itu di pingir sungai terdapat pohon-pohon
yang bagian batangnya terbuat dari perak dan emas. Lalu ada juga istana-istaina
untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang menghasilkan
buah-buahan, buahnya pun begitu segar, ranum dan harum.
Nabi idris juga mempunyai kesempatan
untuk berkeliling, ia diiringin oleh para pelayan surga. Mereka merupaka para
bidadari yang cantik jelita dan anak-anak mudah yang sangat tampan wajahnya.
Mereka menampilkan tingkah laku yang baik, dan sopan saat berbicara. Tiba tiba
nabi idris ingin meminum air sungai surga. Nabi idris pun meminta izin, ”bolehkah
saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali”
Lalu malaikat izroil mengizinkannya, ”Silahkan
minum, inilah minuman untuk penguni surga.” Jawab malaikat izroil. Pelayan
surga datang membawa segelas minum yang terbuat dari emas dan perak. Nabi idris
kemudian meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu bersyukur diberi kesempatan
bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Minuman
yang selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah
berkali-kali pun terucap dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah,
Alhamdulillah”
Setelah nabi idris puas melihat surga,
akhirnya tiba juga waktu baginya untuk meninggalkan surga dan kembali lagi ke
bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi. Hatinya sudah terpikat oleh
keindahan dan kenikmatan surga milik Allah yang maha kuasa.
Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak
mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kimata
nanti,”
Malaikat izroil pun menjawab ”Tuan
boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab
oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang beriman
lainnya,”
Namun Allah merupakan Tuhan Yang Maha
pengasih, terutama kebada Nabi-Nya. Allah pun mengkaruniakan sebuah tempat yang
begitu mulia di langit sana, dan nabi idris merupakan satu-satunya nabi yang
tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat mulia itu,
saat itu nabi idris baru berusia 82 tahun.
Ada 4 ayat dalam Al Qur an yang
berhubungan dengan kisah Nabi Idris as, ayat-ayat tersebut saling terhubungan
di dalam surah maryam dan surah Al-Anbiya’. ”dan ceritakanlah (hai muhammad
kepada mereka, kisah) Idris yang terdapat tersebut di dalam Al Qur an.
Sesungguhnya ia merupakan orang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan
kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi (Qs.
19 : 56 – 57)
”Dan (ingatlah kisah) ismail, idris,
dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah
memasukan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang
yang sabar.” (Qs. 21 : 85 – 86)
KELEBIHAN NABI IDRIS A.s
Pertama, dia manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena. Kepada
Idrislah Allah swt memberikan 30 sahifah alias suhuf lembaran-lembaran ajaran
Tuhan, berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya.
Kedua, Nabi Idris diberi bermacam-macam pengetahuan mulai dari merancak
(merawat) kuda, ilmu perbintangan (falaq), sampai ilmu berhitung alias
matematika.
Ketiga, Nama Nabi Idris sendiri berasal dari kata Darasa yang artinya
belajar. Idris memang sangat rajin mengkaji ajaran Allah swt yang diturunkan
kepada Adam dan Nabi Syits, bahkan yang langsung kepada dirinya. Nabi Idris
juga sangat tekun mengkaji fenomena alam semesta, yang semua merupakan ayat dan
pertanda dari Tuhannya.
Keempat, Nabi Idris as ialah orang yang pertama pandai memotong dan
menjahit pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit
binatang secara sederhana dan apa adanya untuk dijadikan penutup aurat.
Idris yang haus akan ilmu pengetahuan
sehari-hari memang disibukkan oleh berbagai kepentingan, namun ia tetap selalu
ingat kepada Tuhan. Dengan berbekal pengetahuan yang mencapai kelengkapan,
dengan kekuatan dan kehebatan yang mumpuni.
Idris menjadi gagah berani tak takut
mati, tak gentar kepada siapa saja, terutama dalam menyadarkan keturunan
Qabil-Iqlima yang saat itu penuh dengan kesesatan. Dapat dipahami jika ia
mendapat gelar kehormatan AsadulUsud alias “Singa di atas segala
singa” dari Allah swt.
Kepada kaumnya, Idris diperintahkan
memberantas kebiasaan melakukan kenistaan. Idris ditugaskan untuk membenahi
pekerti rendah, zalim terhadap sesama, suka permusuhan, serta suka berbuat
kerusakan. Kepada keturunan Qabil, Idris menandaskan, iman kepada Allah bisa
memberikan keberuntungan. “Untuk itu wahai kaumku,” kata Idris,
“Peganglah tali agama Allah,
beribdalah hanya kepada Allah. Bebaskan diri dari azab akhirat dengan cara amal
saleh dan kebaikan. Zuhudlah di dunia dan berlaku adil, mengerjakan shalat
sesuai dengan ajaran Tuhan. Berpuasa pada hari tertentu setiap bulan, jihad
melawan musuh agama bikinan setan, serta keluarkan zakat dan sedekah membantu
kaum papa dan kaum yang ditimpa kemalangan”
Selain itu, Idris juga selalu menyatakan
beberapa pesan kebajikan:
Pertama, salat mayit lebih sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat
hanya Tuhan sesuai ukuran amal kebajikan.
Kedua, besarnya rasa syukur yang diucapkan, tetap tidak akan mampu
mengalahkan besarnya nikmat Tuhan yang diberikan.
Ketiga, sambutlah seruan Tuhan secara ikhlas, untuk shalat, puasa, maupun
menaati semua perintah-Nya.
Keempat, hindari hasad alias dengki kepada sasama yang mendapat rezki,
karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.
Kelima, menumpuk numpuk harta tidak ada manfaat bagi dirinya. Keenam,
kehidupan handaknya diisi hikmah kebijakan (Ma’al anbiya’ fil Quranil Karim:78)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar